Senin, 17 Maret 2014

cara memilih oli yang tepat

Belakangan banyak merek dan jenis oli mobil yang beredar di pasaran dengan spesifikasi yang kadang membingungkan. Oli mahal belum tentu baik untuk kendaraan. Alih-alih membuat performanya semakin ”greng”, justru ketika kita salah pilih, mesin menjadi tidak bekerja optimal bahkan mengurangi usia!

Inilah yang dipesankan Ivan Rastianto, Advertising & Promotion Manager Marketing Evalube Lubricants. Ada beberapa tips yang harus dipahami agar penggunaan oli cocok dengan karakter mesin mobil yang kita miliki. ”Habbit konsumen menanyakan ke mekanik. Iya kalau mekaniknya ngerti, kalau asal nunjuk merek yang mahal, belum tentu bagus juga,” sambarnya.

Agar lebih jelas, berikut penjabaran singkat tipsnya:

1. Yang harus dipahami pertama kali adalah spesifikasi mesin kendaraan. Di buku manual pasti disebutkan teknologi mesin dan jenis oli yang cocok. Merek apa pun, pada dasarnya sama asal spesifikasinya bisa diterima oleh mesin mobil.

2. Perhatikan tingkat kekentalan. Mobil-mobil masa kini, terutama yang sudah ada embel-embel VVT, VVTi dan sejenisnya. Minimum menggunakan oli dengan kekentalan 10/40 atau 5/30. Mesin-mesin seperti itu tidak cocok jika dipasangkan dengan oli berkekentalan 20/50 atau yang lebih kental.

3. Perhatikan juga kode lain seperti API. API SM khusus untuk mobil-mobil beteknologi baru dirancang untuk memberikan kontrol endapan temperatur tinggi yang lebih baik. Untuk generasi sebelumnya, misalkan mobil keluaran 2004 ke bawah, dianjurkan pakai kode SL. Lalu ada kode SJ untuk 2001 ke bawah.

4. Huruf ”W” yang terdapat di belakang angka awal, adalah singkatan dari ”Winter”. Misalnya SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 15 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun.

5. Oli synthetic biasanya disarankan untuk mesin-mesin berteknologi terbaru (turbo, supercharger, DOHC, dan lainnya), membutuhkan pelumasan lebih baik, di mana celah antar logam lebih sempit atau presisi. Hanya oli synthetic yang bisa melapisi dan mengalir sempurna.

6. Boleh gonta-ganti merek oli, asal kode kekentalan sama. Sebaiknya tidak melakukan to up (menambah volume) karena terdapat sisa pembakaran di ruang bakar yang harus dibuang pada oli lama.

cara mengetahui shock bteker sudah lemah atau belum


Jenis-jenis Shock Absorber
Shock Breaker berfungsi sebagai penopang mobil dan peredam gaya tekan yang terjadi berdasarkan kondisi jalan, gaya mengemudi dan pantulan per.Ada bermajam jenis shock breaker

Arah Gerakan

Berdasarkan arah gerakan, shock breaker dibagi menjadi:

    Single action, gaya redam terjadi hanya pada langkah memanjang (rebound stroke).
    Double action, gaya redam terjadi baik pada saat memanjang atau memendek (bound stroke).

Shock Absorber tipe double action lebih nyaman digunakan daripada single action, karena setiap gaya tekan diredam dengan baik.

Isi Shock Breaker

Dilihat dari isinya, sokbreker dibagi menjadi:

    Oli
    Gas.

Karekteristik sokbreker Gas:

    Responsnya yang lebih cepat dibanding jenis oli. Akibatnya mobil tidak mudah limbung, meski kenyamanannya saat menerjang lubang jadi berkurang.
    Tidak mungkin disuntik. Karena begitu dilubangi, gas pengisinya akan segera keluar. Jika dipaksakan hanya akan mengubahnya menjadi sokbreker oli.
    Bagian dalamnya tetap menggunakan oli dalam jumlah besar.


Alasannya adalah karena komponen bergerak di dalam sokbreker butuh pelumasan, dan bila hanya terisi gas maka reaksi jadi terlalu cepat sehingga mobil menjadi sangat tidak nyaman. Temperatur sokbreker juga lebih tinggi akibat gesekan, hal ini bisa membuat sil-sil penyekat menjadi lebih cepat aus.

Panjang Maksimum dan Singkat Minimum

Hal lain yang juga patut diperhatikan saat memilih sokbreker adalah panjang maksimum saat gerakan memanjang. Serta pendek minimum saat memendek. Hal ini diperhitungkan dengan jarak main dari per mobil.

Jika panjang maksimum per kurang dari yang dibutuhkan, maka beban mobil saat berayun akan dipikul oleh sokbreker. Demikian pula bila panjang minimum saat memendek kurang dari yang dibutuhkan akan terjadi hal yang sama. Alhasil sokbreker jadi cepat rusak akibat memikul beban berlebih.

Shock Breaker Rekondisi

Produk ini tidak dianjurkan untuk dipakai karena kualitasnya tidak jelas. Alasannya adalah:

    Cairan yang disuntikkan tidak mungkin dapat bercampur sempurna dengan yang ada di dalam karena oli yang ada sudah mengalami kejenuhan.
    Meski lebih murah tapi kualitas redaman dan umur pakainya tidak akan sebaik yang baru.
    Beresiko bocor dari bekas lubang suntikan akibat proses penambalan yang tidak bisa sempurna.



Ganti Shock Breaker

Beberapa hal yang bisa dijadikan patokan sokbreker sudah waktunya diganti:

    Lihat keausan ban yang tidak merata. Sokbreker rusak menjadi salah satu penyebabnya.
    Perhatikan saat mobil melalui polisi tidur, jalan berlubang atau rel kereta api. Bila mentok atau kandas berarti sokbreker perlu diganti.
    Jika merasa setir seringkali membuang dan sulit dikendalikan, merupakan salah satu akibat dari sokbreker yang sudah 'mati'.
    Lihat kondisi fisik sokbreker, jika ada lelehan oli keluar dari tabungnya, berarti ada kebocoran dan wajib diganti.
    Tekan ke bawah area bodi di dekat suspensi beberapa kali lalu lepaskan. Kalau ayunan tidak segera berhenti maka bersiaplah membeli sokbreker baru.

Dalam memilih Shock Absorber, gaya redam besar dapat meningkatkan pengendalian namun mengurangi kenyamanan. Sebaliknya, memilih sokbreker yang lebih empuk tentu mengurangi kemampuan bermanuver meski makin nyaman.

Katalog Aki

Jenis Aki Berdasarkan Merk Mobil dan Motor
Beberapa merk mobil dan motor menggunakan jenis aki yang berbeda. Berikut jenis aki yang digunakan berdasarkan merk mobil dan motor:





MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
145,146,147,156,164 GTV 555-30 -
156JTD DIN 7 HN -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
A3, A4 (1800) 555-30 -
A3, A4, A6 DIN 7 HN -
A2, A3TDI, A4TDI, A6TDI 580-24 -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
3er [E36, E46], 5er [E34] DIN 7 HN -
X3, Z3, Z4 DIN 7 HN -
318,330 [E35] ,520-530 580-24 -
M3, X3, X5, Z4 580-24 -
3er [E46], 5er [E34, E60] 600-38 -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
Espero 555-59 -
Nexia 555-59 -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
Charade NS 40ZL NS 60L
Cheria NS 40ZL -
Classy NS 40ZL NS 60L
Espas NS 40Z NS 60
Feroza NS 40Z NS 60
Neo Zebra NS 40Z NS 60
Taft Series N 100 -
Taruna NS 40Z NS 60
Terios NS 40 NS 60
Xenia NS 40 NS 60
YRV NS 40ZL -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
Brilian N 50ZL NS 70L
Escape -
Gaia N 50ZL NS 70L
Laser N 50L N 50 ZL
Link NS 60L (S) -
New Laser NS 60L (S) -
Ranger 95D31R -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
Bus AK, RK N 120 -
Bus FB NS 70 -
Dutro N 50Z NS 70
EF Series N 50Z NS 70

Honda  BATTERY TYPE UP GRADE
Accord Series N 50ZL -
All New CRV NS 60L (S) MF -
Cielo SV 4AT N 50ZL -
Civic series NS 60 (S) -
CRV NS 60L (S) -
Estilo NS 60 (S) -
Ferio AT NS 60 (S) -
Genio NS 60 (S) -
Jazz 34B19L NS 40ZL
Maestro NS 60 (S) -
New Accord NS 60L (S) -
New City NS 40ZL NS 60L
Nouva NS 60 (S) -
Stream NS 60 (S) -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
Accent / Cakra / Exel NS 60L (S) -
Accent Verna NS 60L (S) -
Atozz NS 40Z NS 60
Coupe NS 70 -
Elantra / Nenggala N 50Z -
Exel II (Taksi) NS 60L (S) -
Getz 545-19 -
Grace 95D31R -
Grandeur NS 70 -
HDMT (Truck) 95D31R -
Matric NS 60L (S) -
Santa FE NS 70 -
Sonata NS 70L -
Trajet NS 70L -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
Bison N 50Z NS 70
Borneo (F.Series) NS 70 -
Elf NHR 55 N 70Z -
Elf NHR 58 N 50Z NS 70
Elf NKR 66 NS 70 -
Panther Series NS 70 -
Travera NS 40ZL NS 60L

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
X Type 600-38 -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
Cherokee 560-90 -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
Carnival (D) 95D31L -
Carrens I 555-59 -
Carrens II N 50ZL MF -
K-27 (Truck) 95D31L -
Picanto NS 40ZL -
Pregio 95D31L -
SHUMA 555-59 -
Sportage 555-59 -
Timor Series NS 60 (S) -
Visto NS 40ZL -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
323 N 50L N 50ZL
626 N 50L N 50ZL
Astina N 50L N 50ZL
Capella NS 60L -
Cronos N 50L N 50ZL
E-2000 (D) NS 70 -
E-2000 (G) NS 60L (S) -
Famelia NS 60L (S) -
Interplay N 50L N 50ZL
Lentis NS 60L (S) -
MR-90 NS 40Z NS 60
Vantrend Series NS 60 -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
200 Sedan DIN 7 HN -
A-Class DIN 7 HN -
C-200 600-38 -
C-Class DIN 7 HN -
GE Jeep DIN 7 HN -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
Bus N 120 -
Bus BM155L N 50Z NS 70
Cold Diesel (FE Series) N 50Z NS 70
Galant / Eterna NS 60 (S) -
Grandis 75D23L -
Kuda (D) Series N 70 95D31R
Kuda (G) Series NS 40Z (S) NS 60 (S)
L-200 (Double Cabin) N 70 95D31R
L-200 (Mega Kabin) 95D31R -
L-200 (Super Pick Up) N 70 95D31R
L-300 (D) Series NS 70 -
L-300 (G) Series NS 40 NS 60
Lancer NS 40ZL (S) NS 60L (S)
Maven NS 40Z NS 60
New Galant NS 60L (S) -
New Lancer NS 60L (S) -
T-120SS MPI NS 40ZL NS 60L
T-120SS OLD NS 40 NS 60
Truck Fuso N 50Z NS 70

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
Cedric N 70Z -
Cefiro N 50ZL NS 70L
Grand Livina 1.5L 46B24L
Grand Livina 1.8L 34B19L NS 60L
Inviniti N 50ZL NS 70L
Murano 55D23L -
Neo Sunny NS 60L 55B24L
Patrol 95D31L -
Sentra NS 60L 55B24L
Serena 55D23L -
Sunny NS 60L 55B24L
Teana 55D23L -
Terrano (G) N 50 N 50Z
X-Trail 55D23L -
Frontier 95D31R -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
Blazer 555-59 -
Kadet 555-59 -
Optima 555-59 -
Trooper NS 70 -
Vectra 555-59 -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
206 544-59 -
306 555-59 -
406 555-59 -
604 N 50L -
605 555-59 -
504/505 N 50 -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
Clio (G) 555-59 -
Kango (G) 555-59 -
Laguna (D) 565-30 -
Megane Series (G) 555-59 -
Scenic (D) 566-38 -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
Boxer SG.320 N 70Z -

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
Aerio AT 55B24L -
Aerio MT NS 40ZL NS 60ZL
APV NS 40Z NS 60
Baleno NS 40ZL NS 60ZL
Carry Series NS 40 NS 60
Escudo NS 40Z NS 60
Esteem NS 40Z NS 60
Futura NS 40 NS 60
Grand Escudo (2.0) 55D23L -
Grand Vitara (YT4) 55D23L -
Karimun NS 40ZL NS 60L
Katana NS 40 NS 60
Sidekick NS 40Z NS 60
Swift AT NS 60 55B24R
Vitara NS 40Z NS 60

MODEL BATTERY TYPE UP GRADE
Alpard 55D23L -
Avanza NS 40 NS 60
Camry 55D23L -
Corolla Altis NS 40ZL NS 60L
Corolla Series NS 40ZL NS 60L
Corona Series NS 40ZL NS 60L
Crown N 50ZL NS 70L
Dyna (Old) N100 -
Dyna 200 (New) N 50Z NS 70
Fortuner 55D23L -
Harrier 80D26R -
IST 40B19R -
Kijang (D) NS 70 80D26R
Kijang Grand N 50Z NS 70
Kijang Innova (AT) 55D23L -
Kijang Innova (D) 80D26L -
Kijang Innova (MT) 34B19L (S) NS 60L (S)
Kijang Standar NS 40 (S) NS 60 (S)
Land Cruiser N 70ZL 95D31L
Limo 34B19R (S) NS 60 (S)
Passo 36B20L -
Porte 34B19R -
Prado 80D26L / R -
Raum 34B19R -
RAV 4 55D23L -
Rush NS 40 NS 60
Soluna NS 40 (S) NS 60 (S)
Starlet Series NS 40 NS 60
Vios 34B19R (S) NS 60 (S)
Voxy NS 60L -
Yaris NS 60L (S) -

MODEL BATTERY TYPE
Astrea 800 GM4-3B
Astrea Prima / Grand 12N5-3B, GM5Z-3B, IMF5Z-3S, MX505-012-3185
GL 100 (CDI) GM2.5A-3C-2
GL Max GM2.5A-3C-2
GL Pro GM2.5A-3C-2
IMPRESSA 12N5-3B, GM5Z-3B, IMF5Z-3S, MX505-012-3185
Kharisma itz-5S, MX504-012-5135
Kirana   itz-5S
MegaPro GM2.5A-3C-2
NSR150 GM2.5A-3C-2
Supra 12N5-3B, GM5Z-3B, IMF5Z-3S, MX505-012-3185
Tiger 2000 IMF7B-4S

MODEL BATTERY TYPE
Alfa 12N5-3B, GM5Z-3B, MX505-012-3185
Crypton 12N5-3B, GM5Z-3B, IMF5Z-3S, MX505-012-3185
F1 12N5-3B, GM5Z-3B, IMF5Z-3S, MX505-012-3185
F1Z GM5Z-3B, IMF5Z-3S, MX505-012-3185
F1ZR GM5Z-3B, IMF5Z-3S, MX505-012-3185
Rxk-New GM3-3B
Rxk-Nex MX50.-012-3110
Sigma 12N5-3B, GM5Z-3B, IMF5Z-3S, MX505-012-3187
Sigma RXZ GM5Z-3B, IMF5Z-3S, MX505-012-3185
TZM GM3-3B
Vega 12N5-3B, GM5Z-3B, IMF5Z-3S, MX505-012-3186

MODEL BATTERY TYPE
RC80 12N5-3B, Gm5Z-3B, IMF5Z-3B, MX505-012-3185
RC 100 12N5-3B, Gm5Z-3B, IMF5Z-3B, MX505-012-3185
RC 110 12N5-3B, Gm5Z-3B, IMF5Z-3B, MX505-012-3185
Tornado 12N5-3B, Gm5Z-3B, IMF5Z-3B, MX505-012-3185
Shogun 12N5-3B, Gm5Z-3B, IMF5Z-3B, MX505-012-3185
Shogun 125 itz-5S, MX504-012-5135
Satria GM5Z-3B, IMF5Z-3B
Satria (Kick) GM3-3B MX503-012-3110
Satria (Elect) MX505-012-3185
Satria 150 MX504-012-5135
Thunder 125 GM7Z-4A

MODEL BATTERY TYPE
Kaze 12N5-3B, GM5Z-3B, IMF5Z-3S, MX505-012-3185
VSP 12N5-3B, GM5Z-3B, IMF5Z-3S, MX505-012-3185
Corsa 12N5-3B, GM5Z-3B, IMF5Z-3S, MX505-012-3185
BTR: AR 12N5-3B
Kymko Spike 12N5-3B, GM5Z-3B, IMF5Z-3S, MX505-012-3185
Ninja MX503-012-3110

MODEL BATTERY TYPE
Exclusive GM4-3B
B \ hama Peugeot GM4-3B
Cara Cek Kebocoran Arus pada Mobil
Tidak jarang kendaraan yang terlihat normal ternyata memiliki masalah pada kelistrikannya. Sehingga meskipun aki baru diganti tetap tekor, artinya ada kebcoran pada sistem kelistrikan mobil.
Penyebabnya bisa dimungkinkan karena ada kebocoran arus, sehingga pada saat kendaraan tidak dihidupkan, aki tetap mengeluarkan arus.

Berikut cara mengetahui kebocoran arus di kendaraan:

Alat: Digital Multi Tester

Caranya:

  1. Setting Multi Tester pada posisi DC Amper.
  2. Matikan semua switch (pada posisi off) seperti matikan kunci starter, AC, Radio Tape dan pintu tertutup rapat.
  3. Lepaskan kabel timah terminal negatif aki
  4. Hubungkan kabel negatif multi tester ke terminal negatif aki
  5. Hubungkan kabel positif multi tester ke kabel timah yang dilepas tadi
  7Apabila multitester menunjuk antara 0 ~ 0.005 Amp, berarti tidak ada hubungan singkat (kebocoran arus listrik)

Catatan:
Pastikan kunci strarter mobil dalam keadaan mati / off sebelum melakukan tes hubungan singkat, untuk mencegah timbulnya bungan / percik api yang merugikan.


Tips perawatan mobil manual

Merawat Mobil Transmisi Manual Agar Lebih Halus Dan Awet
Tips Merawat Mobil Transmisi Manual.

Semakin banyak mobil dengan transmisi manual yang lebih banyak di sukai oleh pengguna mobil di Indonesia, khususnya anak muda yang menyukai tantangan dan sport, selain karena perawatan dan harganya yang lebih murah dari mobil jenis transmisi matic, menarik mobil transmisi manual lebih responsif dan kuat. Berikut ada beberapa tips merawat mobil transmisi manual agar transmisi lebih halus dan enak dipakai. Selain itu ada beberapa hal yang dipertimbangkan agar Anda lebih memilih mobil transmisi otomatis yaitu, Tips Membeli Mobil Bekas Transmisi Otomatis.

Menyetel ketinggian kopling
Anda dapat melakukan penyetelan ketinggian kopling untuk memperhalus dan juga mempercepat pergantigan gigi pada transmisi manual. Terlebih dahulu Anda dapat melakukan penyetalan pada kopling mobil anda, karena efek dari jarak pedal kopling yang terlalu tinggi ini dapat merengangkan jarak antara kopling dan transmisi manual mobil baru 2013 Anda. Peneyetelan tersebut dapat dilakukan dari pedal kopling dan juga untuk beberapa jenis kendaraan melalui kabel yang terhubung dari kopling ke transmisi yang terletak dari bagian mesin.
Menggunakan oli transmisi berkualitas
Anda dapat menggunakan oli transmisi berkualitas, untuk dapat mempercepat dan memperhalus pengoperasian pada transmisi manual mobil Anda, sebaiknya menggunakan jenis oli fully syntetis dengan viscositas 75-90 W. Karakter dari pelumas tersebut dapat dibilang encer dan tahan panas, di mana infiltrasi oli tersebut ke setiap bagian di transmisi Anda akan menjadi lebih cepat, dan juga dapat memberikan perlindungan pada mesin mobil Anda.
Menggunakan produk suku cadang asli
Menggunakan produk yang orisinal, dapat memperpanjang umur pemakaian kopling Anda, sebaiknya jika Anda tidak menggunakan produk yang orisinal, maka dapat mengakibatkan transmisi manual Anda menjadi kurang halus dan dapat menimbulkan suara yang tidak halus saat kendaraan Anda melaju.
Pemakaian Kopling
Anda dapat menghindari menempatkan kaki di kopling, agar kopling Anda tidak cepat aus, sehingga saat gigi sudah masuk dan kendaraan sudah melaju, Anda dapat membiasakan agar kaki Anda tidak menyentuh pada pedal kopling. Efek dari kebiasaan tersebut, Anda dapat meningkatkan friksi antara kopling dan transmisi, yang dapat mempercepat umur pemakaian komponen tersebut.
Penggantian oli transmisi
Mengganti oli transmisi secara rutin, dapat memperpanjang umur pemakaian transmisi mobil Anda, sebaiknya Anda dapat melakukan penggantian oli tersebut setiap 15.000 kilometer atau 8.000 mil. Dengan melakukan hal tersebut secara rutin, dapat mengurangi friksi disekitar transmisi mobil Anda.









Tips Merawat Mobil yang Jarang Digunakan


Bagi Anda yang sering meninggalkan mobil dalam waktu yang cukup lama, misalnya ketika ditinggal bepergian keluar kota atau pulang kampung halaman, maka sebaiknya mobil Anda tidak ditinggal begitu saja. Tujuannya supaya pada saat nanti akan digunakan kembali mobil tetap dalam kondisi prima. Nah, apa saja sih tips yang digunakan? Simak baik-baik tips berikut ini:
Jika mobil matik, posisikan di transmisi "P", sehingga mobil tertahan sistem transmisi tanpa harus mengaktifkan rem parkir.
Rem tangan dalam posisi bebas, jangan biarkan rem tangan dalam kondisi masuk sebab akan menimbulkan kelengketan antara minyak dengan piringan rem, khususnya bagi kendaraan yang masih memakai rem tromol di roda belakang apalagi dalam jangka waktu yang lama.
Buat agar posisi ketinggian ban jadi sama rata bila mobil parkir ditempat yang permukaannya miring, tidak rata atau menanjak. Ini dimaksudkan agar kerja suspensi bisa merata, caranya bisa menggunakan stand jack, dongkrak atau balok. Namun seperti disebut dalam tips sebelumnya bahwa rem tangan jangan berada dalam posisi masuk, cukup dengan mengganjal keempat ban dengan balok atau benda keras lainnya dengan memasukkan gigi transmisi pada posisi R atau P supaya mobil tidak berubah posisi (diam).
Lepaskan kabel aki untuk mencegah kerusakan pada aki. Saat mencabut, awali dengan kabel negatif baru kemudian cabut kabel positif untuk menghindari resiko tersengant arus listrik dari aki. Saat memasang kembali, usahakan pasang kabel positif.
Ganjal wiper dengan busa atau kayu, jangan biarkan wiper bersentuhan dengan kaca mobil, sebab jika dibiarkan menempel dalam waktu yang lama maka karet wiper perlahan akan mengeras dan tidak lentur lagi (karet mati) sehingga akan terasa kasar atau bahkan menimbulkan baret saat kelak dipergunakan untuk membasuh kaca depan mobil Anda.
Pastikan semua komponen mesin mobil dalam kondisi fit, cek radiator, air accu, oli dan lain-lain. Hal ini agar memastikan agar mobil siap jalan jika sewaktu-waktu ingin digunakan.
Isi tangki bensin secukupnya. Jangan terlalu penuh juga jangan terlalu sedikit untuk memastikan bahwa mbil jika ketika hendak dipakai sewaktu-waktu nantinya telah siap digunakan.
Sebelum meninggalkan atau membiarkan mobil parkir untuk jangka waktu yang cukup lama, bersihkan terlebih dahulu secara lengkap. Diawali dengan membersihkan bagian luar (eksterior) yang bertujuan melindungi cat dari berbagai kotoran yang menempel dan mencegah timbulnya karat. Kemudian yang tak kalah pentingnya adalah membersihkan bagian dalam (interior), dapat dilakukan dengan menggunakan penghisap debu dan kain bersih.
Tempatkan beberapa pengharum dalam kabin mobil, Untuk menghindari bau yang tidak sedap selama mobil tidak digunakan bisa memberikan atau menempatkan pengharum dalam kabin mobil
Parkirlah mobil di ruang yang tertutup seperti garasi, untuk melindungi cat mobil dari hujan dan panas terik serta mencegah aksi kejahatan.
Bungkus mobil dengan cover mobil (salah satunya dengan produk dari Cover Super yang berkualitas) agar mobil tidak bersarang debu, dan mobil pun telah siap disimpan dalam garasi.
















Masalah Aki Mobil

Tip merawat aki mobil yang jarang dipakai

Mungkin bagi orang orang yang punya mobil lebih dari satu ada mobil yang jarang dipakai.
Apabila mobil jarang dipakai terus jarang dipanasin/dihidupin pasti aki nya akan ngedrop. nah klau mau dipakai lagi kan anda musti ngecas aki dulu dan itu pasti akan ngeluarin koin dalam kantong.
Pernahkah anda berfikir gmna cara merawat aki jika mobil jarang dipakai?
Stw alias don't worry, saya disini akan membantu anda untuk mengatasi masalah tersebut!
Kalau mobil anda nggak dipakai selama seminggu anda bisa melepas terminal negatif pada aki untuk menghindari aki  kurang setrum. Tp kalau mau lebih bagus bisa dipanasi tiap 2hr sekali walaupun cuma 1/2 jam.
Karena klau mobil jarang dipanasin dan juga jarang dipakai akan berpengaruh kepada mesin mobil. Karena jika mobil gak dihidupin pasti oli pada mesin akan turun semua, nah kalau terlalu lama mesin pada mobil akan berkarat, klau nyampe berkarat mlh ribet lagi urusannya, bisa jadi turun  mesin dan pasti ngeluarin dolar dalam kantong yg gak sedikit.

Bagi anda yang mengalami masalah tentang aki bisa konsultasi kepada saya lewat komentar.